BERAWAL dari perseteruan antara Hercules dengan jenderal purn Gatot Nurmantyo yang sempat marak di laman medsos, kemudian pada 3 Mei 2025 Rasman Arif Nasution memberikan keterangan pers terkait perseteruan antara Hercules dengan Jenderal Purn Gatot Nurmantyo.
Ada hal yang dipandang offside dari pernyataan Rasman menyangkut ketidak mampuan Panglima TNI saat dijabat Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo, untuk menangani gerakan separatis Papua Merdeka, sehingga pemberontakan separatis Papua Merdeka sampai saat ini tidak dapat diselesaikan.
Mencermati pernyataan Rasman yang menganggap sikap Jenderal Purn Gatot Nurmantyo amat berlebihan, dalam menanggapi pernyataan Hercules terkait Sutiyoso, sebagai respons yang sah-sah saja dalam rangka menjaga citra organisasi GRIB Jaya.
Tetapi ketika Rasman secara tersirat memberi pernyataan sepihak, terhadap kinerja Panglima TNI saat dijabat Jenderal Purn Gatot yang dinilai gagal dalam mengemban tugas penanganan gerombolan separatis Papua, tentunya telah keluar dari koridor substansi persoalan dan narasi yang diucapkan Rasman dapat memberi implikasi luas dan amat sensitive terhadap kemampuan TNI dalam mengemban tugas pertahanan negara.
Ditengah situasi stabilitas nasional yang amat dipengaruhi oleh ketegangan diantara kekuatan politik besar, seyogyanya perlu kedewasaan dalam memperjuangan kepentingan kelompok.
Mengingat saat ini ditemukan adanya pihak atau kelompok lawan yang secara terukur, menciptakan konflik dan konfrontasi diantara elemen kekuatan bangsa.
Terkait pernyataan Rasman tentang kinerja Panglima TNI saat dijabat Jenderal Purn Gatot, dinilai gagal dalam mengemban tugas operasi menumpas gerombolan separatis Papua, tidak tertutup kemungkinan akan difabrikasi sebagai bentuk propaganda separatis Papua.***
Sri Radjasa MBA
Pemerhati Intelijen