Saran SKK Migas Tak Diikuti PHE, Terjadi Kebocoran Minyak di Pantai Lampung Timur

oleh
Ilustrasi.

JAKARTA – Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman mengecam PT Pertamina Hulu Energi lantaran tidak serius menerapkan sistem health, safety, security and environtmental (HSSE) sehingga menyebabkan pencemaran di pesisir pantai Lampung Timur. 

“Kami mengecam PHE yang tidak serius menerapkan HSSE. Kami minta Dirjen PSLB3 KLHK segera menyelidiki kasus bocoran ini,” ungkap Yusri kepada wartawan, Senin (18/7/2022). 

Lebih lanjut, Yusri mendesak PHE untuk segera melokalisir kebocoran minyak tersebut agar tidak berdampak terhadap biota laut dan kawasan mangrove di Perairan Lampung Timur.

“Kami mendapat informasi bahwa SKK Migas sudah lama mengingatkan PHE untuk segera ganti semua pipa-pipa yang sudah tua dan akan mulai bocor, dengan kejadian ini, kami menduga tampaknya peringatan SKK Migas itu pun diabaikan,” terang Yusri. 

Mengenai pencemaran itu, dilansir tribunnews.com, Minggu (17/7/2022), enam titik di Pesisir pantai, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur diduga tercemar limbah minyak. 

Enam titik tersebut tercemar diduga karena bocornya jalur pipa bawah laut KRIB milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES).

Adapun enam titik tersebut yakni tempat pelelangan ikan (TPI) Kuala Penet di Desa Margasari, Taman Mangrove Sekar Bahari di Desa Margasari dan Hutan Mangrove Pandan Alas di Desa Sri Minosari.

Lalu, Pantai Kerang Mas di Desa Muara Gading Mas, Tanggul di Desa Muara Gading Mas, serta Pantai Mutiara Baru Desa Karya Makmur. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DLHPKPP) Kabupaten Lampung Timur, Andi Kristanto, Minggu (17/7/2022).(*)

Baca Juga :   Alternatif Green Energy Selain CPO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.