MEDIA telah memberitakan bahwa pemerintah telah menegaskan bahwa tidak ada penghapusan atau pengalihdayaan pelanggan listrik dengan daya 450 Volt Ampere (VA).
Presiden memastikan, daya listrik 450 VA tidak akan dinaikkan menjadi 900 VA sebagaimana yang sudah disampaikan PT PLN (Persero) sebelumnya yang memastikan tidak ada penghapusan golongan pelanggan dengan daya 450 VA.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, daya listrik 450 VA juga tidak akan dinaikkan menjadi 900 VA dan tidak ada perubahan tarif listrik.
Usulan penghapusan daya listrik 450VA untuk rumah tangga miskin ini disampaikan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI , Said Abdullah dengan alasan bahwa penghapusan 450VA ini untuk penyesuaian dengan tingkat kebutuhan yang semakin lama semakin meningkat.
Namun Said Abdullah menilai hal itu tidak akan dieksekusi dalam waktu dekat ini, karena membutuhkan data penerima subsidi.
Sejak awal memang sangat ironis bahwa ide untuk menghapus daya listrik 450VA ke 900VA itu muncul dari Ketua Banggar DPR yang semestinya mempunyai sense of crisis terhadap kondisi rakyat yang saat ini masih lemah daya belinya. Sehingga jadi tanda tanya bahwa DPR ini standingnya untuk kepentingan siapa? Rakyat atau Oligarki?
Patut diapresiasi pemerintah mengambil posisi untuk tidak mengakomodirnya karena jelas suara atau usulan Banggar tersebut tidak mewakili keinginan rakyat.
Untuk dijadikan pelajaran, pejabat publik tersebut semestinya minta maaf karena tidak berempati kepada rakyat. Jangan kejam lah kepada rakyat pak! Apakah bapak tidak pernah jadi rakyat?!***
Achmad Nur Hidayat
Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute