PEKANBARU – Kepala UPT KPH Minas Tahura DLHK Riau Dr Matnuril membenarkan tim dari Lapi ITB dan PT PHR berada di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH) pada Rabu (19/1/2022).
“Lapi ITB ke lokasi Tahura SSH pada hari Rabu tanggal 19 Januari 2022 dengan tujuan meninjau lokasi yang direncanakan akan dilakukan study delineasi Tanah Terkontaminasi Minyak (TTM),” kata Matnuril, Jumat (21/1/2022) pagi.
Lebih lanjut Matnuril mengatakan, Lapi ITB belum melakukan kegiatan di lokasi Tahura SSH, karena masih menunggu arahan dan masukan dari Kementrian LHK khususnya Dirjen KSDAE, sedangkan PT. PHR saat ini hanya melakukan pemantauan di dua lokasi Tahura SSH terhadap pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh PT. CPI.
“Memang benar kegiatan tersebut terkait dengan TTM yang ada di lokasi Tahura SSH,” kata Matnuril.
Sementara itu, diketahui pernah berlangsung rapat Pembahasan Lahan Terkontaminasi Minyak Bumi di Wilayah Kerja PT. Chevron Pacific Indonesia yang Berada Pada Kawasan Taman Hutan Rakyat Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH) Provinsi Riau pada 22 April 2019 di Kantor KLHK di Jakarta, yang dipimpin Melda Mardalina, Kasubdit Pemulihan Sektor Pertambangan, Energi dan Migas, Direktorat Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 KLHK. Rapat diikuti jajaran KLHK, DLHK Riau dan CPI.
Salah satu kesepakatan dalam rapat itu, PT CPI agar melakukan kajian TTM menyeluruh untuk kawasan Tahura dan menyampaikannya kepada KLHK c.q Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 yang ditembuskan kepada DLHK Provinsi Riau paling lambat tanggal 30 September 2019.(*)