PEKANBARU, CERINEWS.ID – Tim Lingkungan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Wilayah Kerja Blok Rokan yang kini menjadi pekerja PT Pertamina Hulu Rokan, diketahui kebingungan menjalankan tugas lantaran seluruh data pekerjaan mereka hilang tak berbekas.
Demikian keterangan diperoleh urbannews.id dari sumber internal di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Senin (13/9/2021) pagi.
“Berita duka hari ini dari team CPI Lingkungan yang sudah bergabung ke PHR, mereka dalam bekerja seperti orang baru dengan blank informasi data kerja yang selama ini ada di folder itu lenyap habis tidak berbekas,” ungkap sumber ini dalam pesan whatsapp yang diterima urbannews.id.
“Jadi mereka dalam membuat aktifitas pekerjaan meraba-raba dan bisa jadi team lain juga begitu historikal file kerja lenyap dari System, karena dari awal sudah kita ingatkan tapi tidak perduli database perlu dan bagaimana mengakses paska hand over,” lanjut sumber tersebut.
Lebih lanjut diceritakan, sekarang semua orang yang di hand over seperti diminta mengingat-ingat tentang historikalnya.
“Dan kalau file kontrak minta sama vendor hard copy-nya, dasarnya dan yang di posisi puncak hanya ribut tentang bagaimana ke depan nasib mereka, emang sudah tidak ada NKRI-nya, harusnya semua mereka yang bekerja harus paham, bagaimana cara bekerja nanti paska PHR dan support apa yang mereka perlukan dari System agar tetap bisa bekerja,” lanjut sumber ini.
Sejauh ini belum diketahui apakah data yang hilang adalah data informasi lingkungan atau data tanah terkontaminasi minyak (TTM) atau abandonment dan lainnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan, Jafee A Suardin tak memberikan keterangan apa pun sejak dikonfirmasi Senin (13/9/2021) pagi hingga berita ini dilaporkan.
Dalam konfirmasi kepada Jafee, urbannews.id juga menanyakan apakah benar tim Lingkungan PHR mengalami kesulitan menuntaskan Tanah Terkontaminasi Minyak (TTM) di wilayah kerja Blok Rokan, karena hilangnya data-data file di folder, yakni data-data meliputi kontrak, deliniasi setiap lokasi TTM dan historikalnya.
Selain itu, urbannews.id juga menanyakan apakah data-data tersebut bagian yang ditransfer oleh PT CPI selama masa transisi, serta apakah benar informasi bahwa saat ini karyawan PT PHR bidang lingkungan mengalami kesulitan menuntaskan TTM, disebabkan ketika membuka informasi data kerja rencana pemulihan TTM yang selama ini di folder itu lenyap habis tidak berbekas.
Hingga berita ini dilaporkan, Jafee tidak memberikan bantahan, juga tidak membenarkan adanya keterangan hilangnya data-data tersebut.
Konfirmasi yang dilayangkan urbannews.id ke Jafee tersebut juga ditembuskan kepada Pimpinan SKK Migas dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip pada Senin (13/9/2021) pagi.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno memberikan respon atas tembusan konfirmasi yang dilayangkan urbannews.id tersebut. “Mosok hilang Mas? Pidana itu kalau dengan sengaja menghilangkan data-data tersebut?,” ungkap Julius melalui pesan whatsapp.(hs)